Navigation Menu

Featured Post

Ad Block

Recent Posts

Orang-Orang Berani Telah Mengambil Setengah Dari Kemenangannya



Dunia memang aneh. Kafe Ekopet yang biasa aku datangi ternyata punya temen kos ku sewaktu awal-awal jadi mahasiswa dulu.
Jadi inget, kita dulu pernah merencanakan membakar kos bareng-bareng. Gara-gara Bu Kos memonopoli kos-kosan kami menjadi ladang bisnis yang tidak manusiawi.
Coba pikir? ada temenmu numpang main, terus pamit pipis. setelah keluar toilet. Ada wanita tua datang dan berkata "Bayar Mas..." GIla ga tuh...
ada lagi kegilaan bu Kos yang kalo dibuat film bakal ngakak, karena pelitnya ga ketulungan 
Setahun kemudian kita berpisah, dan menjalani hidup masing-masing. lama... ga bertemu. and well malam ini ketemu di E_kopet
hmm.. jadi mau nulis crita
******
Suatu hari di Kelas 3 IPA 4, SMA 1 Purwodadi
Seorang guru kimia bercerita seusai kelas selesai. "Gus, coba lihat temenmu yang "nakal" di belakang itu. Biasanya orang-orang yang kayak gitu lebih sukses hidupnya. hehe.. ndak tahu kenapa, tapi aku punya pengalaman beberapa murid kenyataannya seperti itu".

Iya, Orang-Orang Berani Telah Mengambil Setengah Dari Kemenangannya. 

Ayah adalah a master of story telling




Tadi siang ketika perjalanan di kereta sempat mikir "macam-macam". salah satunya tentang keluarga, anak, dan figur seorang Ayah
saya bukan karakter orang yang suka baca buku, tapi suka baca orang. Alhamdulillah sekarang usaha sudah bisa berjalan otomatis tanpa banyak hadirnya saya disana. jadi sekarang cukup ada waktu senggang tuk browsing, jalan-jalan, dan buka facebook orang. hehe (:

gara-gara fb semua orang dengan mudah terhubung, tidak perlu memakai teknik intelejen yang canggih atau ilmu sosiometri yang rumit dengan mudah kita bisa menemukan sisi lain dari kehidupan orang.
beberapa hari yang lalu menemukan sebuah status yang cukup membuat kaget dari seorang teman FB yang anggap saja bernama si X
Si X sudah bukan single lagi karena sudah punya istri dan anak kecil yang lucu yang baru beberapa tahun umurnya. Kehidupan mereka setau saya berjalan baik-baik saja, karena saya merasa mereka sudah cukup dewasa dan memiliki pemahaman yang baik tentang agama. lama tak melihat kabar mereka karena mungkin sedang asyik membangun keluarga baru, tiba-tiba terdengar kabar yang meneduhkan hati. Melalui social media istrinya curhat tentang keadaan keluarganya yang bagiku itu adalah aib (salah satu alasan saya tidak terlalu suka socmed adalah ini). selang beberapa bulan muncul status baru dari seorang wanita lain, yang tentu bukan dari keluarganya. Si X sepertinya sedang di gandrungi oleh si wanita itu. dan selanjutnya apa yang terjadi, Wallahua'lam...

Oke, saya bukan ingin membahas status orang atau ngegosip disini. tapi buat kita cari ibrohnya. hidup memang tidak mudah. hanya orang bodoh yang percaya apapun akan menjadi mudah dan indah setelah menikah. tapi bukan berarti kita mesti selamanya takut dan tidak berani untuk menikah.
mungkin terlihat sok, saat saya bercerita hal ini. karena nikah saja belum, udah brani ngomong macem-macem.
sekali lagi maaf, saya hanya berniat untuk berbagi kisah yang semoga bermanfaat bagi sesama

Bagiku figur seorang Ayah sangat penting
Ayah adalah a master of story telling

Di dunia ini ada ribuan bahkan jutaan Ayah yang tak bergelar, tidak memiliki piagam penghargaan, atau memiliki mimpi-mimpi besar yang tertulis di dinding tapi sangat dicintai keluarganya, anak-anaknya dan Tuhan pun merindukannya.
Bagiku "Prestasi" terhebat dari seorang laki-laki adalah menjadi seorang Ayah yang paling dicintai oleh keluarga dan anak-anaknya
Dia sosok yang bukan saja memberi anaknya kehidupan, tapi mendidik anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dengan tidak cengeng.
Sosok yang meskipun sibuk tetap bisa menggoreskan senyuman untuk keluarganya walaupun hanya untuk ngeteh dan makan cemilan bersama
Sosok yang menjadi sahabat terbaik, yang mengajarkan untuk tetap tegar dalam hidup karena air mata saja tidak akan memberikan jalan keluar



thanks to
- Ayahku, Ayah Nomor 1 Juara Dunia
- Anak-anakku di unnes dan dimanapun kalian berada
- Bu Ellen kompasiana atas nasehatnya